Metro Indonesia — Demi mendapat kualitas tidur yang baik, kita memerlukan lingkungan yang sesuai. Semua perlu dipersiapkan dengan baik, mulai dari tempat tidur yang nyaman, kondisi ruangan yang remang atau gelap sama sekali, hingga suhu yang tepat.
Dilansir Healthline, suhu ideal untuk tidur berkisar antara 15,6 hingga 19,4 derajat Celsius. Sayangnya, gak semua orang memiliki pendingin ruangan untuk mencapai suhu tersebut. Sebagai gantinya, mereka menyalakan kipas angin guna mendapat kesejukan saat terlelap.
Namun, tidur dengan kipas angin berisiko memicu gangguan kesehatan khususnya pada kelompok tertentu. Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini!
1. Memicu alergi atau asma
Penderita asma atau orang yang sensitif dan memiliki alergi terhadap debu sebaiknya hindari penggunaan kipas angin saat tidur. Ini lantaran angin dari kipas dapat menerbangkan partikel debu ke udara. Debu juga bisa terakumulasi pada badan kipas.
Debu yang terkumpul dikhawatirkan memicu berbagai reaksi pada saluran napas, salah satunya adalah penyempitan tenggorokan yang membuat kita kesulitan bernapas. Untuk mengatasi hal ini, lakukan pembersihan secara berkala untuk meminimalkan debu di ruangan, terutama yang menempel pada kipas.
2. Menyebabkan penyumbatan hidung
Pernah mengalami hidung tersumbat selama menggunakan kipas? Ini bisa disebabkan karena kipas angin mengurangi kelembapan tubuh dan membuat membran mukus menjadi kering sehingga berisiko menyebabkan iritasi.
Dilansir Everyday Health, kondisi ini justru memicu hidung untuk memproduksi lebih banyak mukus atau lendir. Ini merupakan bentuk kompensasi yang bertujuan agar saluran napas tetap lembap sehingga bisa menyesuaikan udara yang masuk. Di sisi lain, mukus juga menyebabkan hidung tersumbat sehingga memunculkan rasa tak nyaman selama terlelap.
3. Membuatmu lebih rentan sakit
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, bagian dalam hidung dan saluran napas rentan menjadi lebih kering ketika terpapar kipas angin secara langsung. Ini membuat seseorang lebih mudah terserang penyakit karenanya.
Dilansir Livestrong, mukus memainkan peran penting pada saluran napas karena memberikan proteksi dari kuman atau hal-hal yang bisa memicu iritasi. Saat mukus tak melapisi saluran napas, partikel-partikel ini lebih mudah terpenetrasi dan menyebabkan berbagai penyakit.
4. Menyebarkan kuman penyebab penyakit
Kita tak pernah mengetahui ada kuman apa saja yang terdapat pada permukaan kipas. Ketika dinyalakan, kuman bisa tersebar ke seluruh penjuru ruangan dan terhirup olehmu tanpa disadari.
Karena menyalakan kipas bisa mengurangi kelembapan pada saluran napas, risiko kamu untuk terserang penyakit menjadi lebih mudah. Ini karena proteksi terluarmu runtuh sehingga kamu menjadi lebih mudah sakit.
5. Memicu iritasi pada kulit
Gak hanya berpengaruh pada saluran napas, kipas angin juga bisa menarik kelembapan pada kulit. Dalam jangka panjang, kulit menjadi lebih kering dan membuatnya dehidrasi. Bahkan kondisi ini juga bisa menyebabkan mimisan pada kondisi iritasi yang lebih parah. Karenanya, jangan lupa penuhi kebutuhan cairan dan gunakan lotion sebelum tidur.
Penggunaan kipas angin menjadi salah satu cara yang lumrah dilakukan demi mendapat tidur yang lelap di malam hari. Sayangnya ini justru memicu berbagai gangguan kesehatan. Namun kamu bisa mengatasinya dengan rutin membersihkan ruangan dan badan kipas, hindari terpapar kipas secara langsung, dan rutin minum untuk mencegah dehidrasi.