Bantul (MetroIndonesia.co) — “Nyadran”, di bulan Ruwah/Sya’ban di pemakaman Sasonoloyo Dusun Monggang sudah berjalan turun temurun, ahli waris di pemakaman tersebut warga Dusun Monggang dan warga Dusun Karang Monggang Kalurahan Srihardono Pundong Bantul.
Setiap memasuki bulan Sya’ban warga dari kedua dusun tersebut yang mayoritas petani sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk kelancaran Nyadran dengan arahan dan bimbingan dari kedua dukuh sebagai pemangku wilayah dan di pimpin oleh Rois, Suharto (Dusun Monggang) dan Adi Margono (Dusun Karang Monggang).
Menurut penuturan salah satu tokoh masyarakat setempat yang memimpin ritual nyadran, Sulasono mengatakan sebelum bulan Ramadhan tiba sudah menjadi kebiasaan masyarakat kedua dusun mengadakan serangkaian ritual untuk mendoakan leluhur yang sudah mendahului.
“Mulai dari kenduri bersama yang identik dengan makanan jenis apem, kerja bhakti bersih makam (besik) hingga berziarah kubur secara bersama-sama seluruh warga (ahli waris),” tutur Sulasono kepada MetroIndonesia.co saat ritual nyadran pada Minggu (4/4/2021).
Dengan memanjatkan doa-doa untuk leluhur, diantaranya membaca Surah Yaasin 1x, Surah Al Ikhlas 100x, dilanjutkan Tahlil dan doa bersama. Kemudian makan bersama dan ditutup dengan tabur bunga.
(Totok)