Mahasiswa Gelar Demo Tolak Kenaikan BBM di Istana-Patung Kuda Hari Ini

Bagikan

Jakarta, (Metro Indonesia) — Berbagai elemen mahasiswa akan menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di berbagai titik di Jakarta pada Senin (5/9) ini.

Salah satunya aksi demo akan digelar oleh Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di Istana Negara. Ketum PMII Abdullah Syukri menyatakan akan ada sekitar 2.000 kader yang turun aksi.

Ia menyayangkan sikap pemerintah yang menaikkan harga BBM karena tidak mempertimbangkan kondisi masyarakat yang sedang sulit.

“Kami akan serempak turun aksi ke jalan di berbagai daerah. Kami tidak segan juga akan turun aksi di depan Istana dan mengerahkan 2.000 kader dari seluruh Indonesia,” kata Abdullah Syukri dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari CNN, Minggu (4/9).

Tak hanya di Jakarta, Syukri juga menegaskan demo bakal digelar oleh kader-kader PMII di berbagai daerah. Berdasarkan pamflet yang tersebar di media sosial, PB PMII bakal menyuarakan empat tuntutan dalam demo tersebut.

Pertama, PMII menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Kedua, mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM.

Ketiga, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran. Keempat, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.

Tak hanya itu, HMI MPO se-Jakarta juga dijadwalkan akan menggelar demo di kawasan Patung Kuda Arjunawiwaha, Jakarta Pusat.

Anggota LBH HMI Cabang Jakarta Selatan Maulana mengatakan aksi penolakan kenaikan harga BBM hari ini akan digelar HMI MPO serentak secara nasional.

“Kita Kira-kira kemungkinan tiba sekitar zuhur di Patung Kuda. HMI MPO se-Jakarta dan nasional. Cuma yang di daerah di daerah masing-masing,” kata Maulana.

Sebagai informasi, pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9) siang.

Harga BBM jenis pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

(SMd/MI)