Kulonprogo, (Metro Indonesia) — Pengerjaan proyek pembangunan ruang laboratorium biologi dan ruang laboratorium komputer di SMA S Ma’arif Wates yang beralamat di Jalan Gadingan Wates dinilai abaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontruksi, hal tersebut diketahui saat tim media mendatangi lokasi pengerjaan proyek dilantai 2 gedung sekolah tersebut pada Rabu Tanggal 9 Agustus 2023 dan mendapati para pekerja tidak dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri).
Terpantau dilokasi para pekerja sedang memasang batu bata dilantai 2 gedung SMA Ma’arif. Semestinya demi keselamatan, para pekerja wajib mematuhi standar K3, dan dilokasi pengerjaan harusnya ada tenaga teknis yang mengatur dan bertanggung jawab. Lebih heran lagi, ternyata dalam pengerjaan tersebut, papan nama proyek baru terpasang pada hari Rabu ini, padahal menurut pekerja sudah 3 Minggu mereka mengerjakan proyek tersebut.
“Sudah 3 Minggu kami bekerja disini, tapi untuk papan proyek baru dipasang tadi pagi,” ungkap pekerja.
Yang lebih parah lagi, saat tim media mengecek mesin molen dibawah, terlihat mesin molen dalam keadaan kering seperti tidak dipakai, padahal diatas ada para pekerja sedang memasang batu bata dengan campuran pasir dan semen. Apakah mereka membuat adukan pasir dan semen dengan manual???? patut dipertanyakan.
Diketahui dari papan nama jika proyek tersebut dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY dan dilaksanakan oleh CV. Benja Karya Bercahaya dengan nomor kontrak 027/07814.a Tanggal 11 Juli 2023 dan dengan nilai kontrak Rp 598.955.152.00 dan waktu pengerjaan 120 hari kalender.
Hingga berita ini ditayangkan, tim media belum bisa mengkonfirmasi pihak pelaksana dan tim media berencana akan mendatangi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY untuk menemui PPK serta menanyakan siapa pelaksana proyek tersebut.
(Redaksi/MI)