Aksi Gabungan Ormas di DIY Menentang Bangkitnya Komunis

Bagikan

 

YOGYAKARTA, (MetroIndonesia.co) – Menyikapi banyaknya temuan yang merebak akhir-akhir ini tentang bermunculan lagi simbol-simbol PKI di tengah-tengah masyarakat, maka gabungan dari ormas-ormas di Jogja yang dimotori PAKSI KATON mengadakan kegiatan/aksi penyampaian aspirasi ke kantor DPRD DIY pada Rabu (20/5/2020). Aksi dimulai pada Pukul 10.00 Wib dengan aksi treatikal dengan menginjak-injak bendera PKI.

Kemudian dilanjut pada Jam 11.00 dilanjut audensi dengan anggota DPRD DIY yang diterima oleh wakil ketua DPRD DIY dari fraksi PKS dan Gerindra yaitu Huda Tri Yudiana dan Anton Prabu, DPR sangat senang dan terimakasih dengan ormas-ormas yang peduli dengan kondisi negara dan bisa tertib sesuai protokol covid-19.

Dalam diskusi tersebut Suhud selaku ketua Paksi Katon DIY menyampaikan point-poin yang sangat penting dalam menghadapi juga menyikapi adanya kebangkitan lagi PKI di negara Indonesia tercinta ini.

Suhud menyampaikan bahwa aksi pada hari ini sangat pas. Karena Tanggal 23 Mei adalah hari ulang tahun komunis. “Komunis memang sangat bangsat, sampah masyarakat, selalu pengen tampil dengan mengadu domba, dan sangat prihatin dengan para pejabat negara yang terlalu lamban menyikapi adanya kebangkitan PKI dan terkesan menganggap tidak ada gerakan PKI tersebut,” ungkap dia.

“Saya udah usia 77 tahun, jadi tahu betul bagaimana paham komunis sudah mulai bangkit di Indonesia ini, adu domba pasti yang dikorbankan Kyai dan Santri, juga protes dengan keputusan MK yang membolehkan anak PKI untuk boleh dipilih dan memilih dan juga jadi pejabat juga anggota DPR,” tegasnya.

Suhut juga menyampaikan sebelum adanya aksi ini banyak didatangi aparat keamanan untuk mengurungkan atau membatalkan aksi tersebut.

Di lanjut oleh ormas BMI (brigade muda Indonesia) menyampaikan bahwa jangan sampai TAP MPRS NO.25 TAHUN 1966 tentang pelarangan PKI dicabut atau diubah. Karena akan berakibat hancurnya negara ini. Kemudian dari FAKI (Front Anti Komunis Indonesia) yang diwakili Nurul juga menyampaikan tetap semangat memerangi PKI.
“Semua ormas siap turun ke jalan jika TAP MPRS itu benar-benar dicabut atau diubah,” katanya dengan penuh semangat.

Sedangkan untuk tanggapan dari Dewan yang pertama sangat setuju dengan aksi ini yang sepaham yaitu anti ideologi komunis yang bertentangan dengan ajaran agama dan Pancasila . Yang kedua secara kelembagaan segera mengirim ke pusat (DPR-RI) perihal adanya aksi ormas di Jogja yang mengadakan gerakan anti kebangkitan PKI. Di akhir diskusi Anton Prabu sangat mengapresiasi aksi tersebut.

Aksi ini di ikuti oleh :
1. Ormas Paksi Katon
2. BMI (brigade Muda Indonesia)
3. FAKI (Front Anti Komunis Indonesia)
4. PPP DIY
5. DKI
6. FKPPI.

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *