Jakarta, MetroIndonesia.co –General Motors (GM) memutuskan merek Chevrolet hengkang di pasar Thailand. Menyusul keputusan ini, GM akan merumahkan ribuan pekerja di Thailand. Saat bersamaan, di Indonesia juga, GM juga mulai menghentikan penjualan produk mereka per Maret 2020.
Laporan Reuters, seorang pejabat pemerintah Thailand mengungkapkan GM akan mem-PHK 1.500 karyawan. Gelombang PHK GM itu dimulai pada Juni 2020 mendatang.
GM memang akan menjual dua pabriknya di Rayong ke Great Wall Motor China. Namun, penasihat Menteri Tenaga Kerja, Jak Punchoopet, mengatakan semua karyawan di pabrik Rayong akan diberhentikan berdasarkan ketentuan perjanjian penjualan GM dengan Great Wall Motor.
Menurutnya, perjanjian yang disepakati GM dan Great Wall Motor hanya mencakup penjualan pabrik. Perjanjian tidak mengatur soal transfer karyawan dari pabrik GM ke Great Wall Motor.
“Rencananya mereka memberhentikan 1.000 karyawan di jalur produksi suku cadang mobil pada bulan Juni, dan kemudian sekitar 300 hingga 400 di jalur perakitan pada bulan Oktober,” kata Jak seperti dikutip dari detikcom.
Sisanya, staf di dua pabrik GM akan di-PHK menjelang akhir 2020.
Saat mem-PHK ribuan karyawan, GM mematuhi hukum perburuhan Thailand dengan memberikan pesangon bagi karyawan yang terkena dampak. GM juga berkomitmen menambahkan bonus empat bulan untuk semua karyawannya.
Pada akhir Oktober 2019, General Motors (GM) mengumumkan mulai Maret 2020 akan menghentikan penjualan kendaraan di pasar Indonesia. Langkah GM ini terjadi saat pasar otomotif di Indonesia memang sedang lesu.
Bagi GM, keputusannya hengkang ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia, di masa yang akan datang.
Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara, mengatakan alasan GM hengkang dari Indonesia, karena GM tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan.