Gunungkidul (Metro Indonesia) — Petani padi yang tergabung dalam kelompok tani Maju Lestari di Dusun Ngimbang Kalurahan Watusigar Kapanewon ngawen Gunungkidul ini mengalami panen raya. Jenis padi yang ditanam varietas Bridantara 8, dengan 34 anggota kelompok tani, dengan jumlah petani 32 dan luasan tanah pertanian 4,7 ha dengan panen diperkirakan sekitar 55 ton.
Ketua kelompok tani Maju Lestari, Sriyono menjelaskan bahwa padi jenis Bridantara 8 ini tahan hama dan bisa manen lebih cepat. “Umur padi sajak dari tanam hingga panen berkisar 83 sampai 85 hari dan padi jenis ini termasuk baru pertama kali kita tanam, hasilnya Alhamdulillah bisa kita rasakan bersama,” ujarnya pada Metroindonesia.co, pada Jum’at (25/2/2022).
Sriyono berharap kedepan pemerintah dapat membantu alsintan kepada petani setempat untuk mempermudah dari tanam hingga panen. Karena selama ini para petani masih menggunakan alat manual dalam bercocok tanam.
Sementara itu Kepala Dukuh Ngimbang, Suyatno yang kebetulan ikut dalam panen para petani tersebut menjelaskan bahwa tidak semua lahan pertanian dapat memanen 2 kali dalam setahun. “Dari keseluruhan lahan pertanian berkisar 1,5 hektar yang bisa panen 2 kali, selebihnya masih tadah hujan. Hal ini dikarenakan petani harus menaikan air dengan pompa, dan jika hal ini dilakukan biayanya terlalu tinggi, serta debet airnya yang tidak tentu memadahi,” tandasnya.
Lebih lanjut Suyatno mengatakan perlunya sumur bur atau kedung (bendungan) untuk menyimpan air agar bisa mengaliri sawah. “Berhubung wilayah sini dilewati Sungai Oyo perlunya sejenis bendungan untuk nenampung air dan mengaliri sawah. Atau minimal adanya sumur bur agar petani rata-rata bisa memanen 2 kali,” harap Suyatno.
Ia berharap pemerintah kedepannya dapat membantu alsintan (peralatan) pertanian, karena hal ini dapat mengurangi biaya petani dan mempermudah petani dari pra hingga paska panen. Dengan kekompakan petani Dusun Ngimbang yang tergabung dalam kelompok tani Maju Lestari pada tahun ini hasil panen padi bisa dirasakan melimpah oleh para petani.
(Redaksi)
