BANTUL (MetroIndonesia.co) – Menindaklanjuti program pemerintah Kabupaten Bantul terkait permasalahan lingkungan yaitu Bantul Bersih Sampah 2025 maka pemerintah Desa Caturharjo Pandak Bantul telah melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah secara nyata.
Pengelolaan sampah di Caturharjo melalui beberapa rangkaian kegiatan sejak Desember 2019, mulai dari gerakan 4000 jogangan untuk mengolah sampah organik di setiap rumah warga dengan prinsip “seko lemah bali lemah” dan Pendirian 77 RKS (atau Rumah Kumpul Sampah) untuk sampah non organik di setiap RT, dengan prinsip “Seko Pabrik Bali Pabrik”.
Lurah PLT Caturharjo Giribanto SH, mengatakan Pengelolaan sampah tersebut telah dilaksanakan secara swadaya oleh seluruh warga dengan difasilitasi desa melalui BUMDESA CATUR MANDIRI dengan unit pengelolaan sampahnya yaitu GASIK RESIK MANDIRI (GRM).
“Seiring dengan perubahan iklim dan kondisi saat ini, seperti halnya adanya pandemi COVID-19 telah memaksa kita untuk lebih cerdas, efektif dan efisien dalam menentukan strategi pengelolaan sampah secara ekonomis dan ramah lingkungan,” jelasnya pada lounching 77 rumah kumpul sampah Desa Caturharjo, Sabtu (25/7/2020).
Dalam masa new normal tentunya diperlukan metode pengelolaan yang tepat baik itu bagi masyarakat, pengelola, pemerintah desa dan lingkungan desa itu sendiri. “Maka melalui momentum ini, kami kemudian berkolaborasi dan bersama sama seiring sejalan bersama anak muda jogja yang berhasil menciptakan terobosan baru tentang penggunaan sistem informasi digital untuk pengelolaan sampah yaitu APLIKASI JURU SAMPAH yang disediakan melalui PT. JURU SUPERVISI INDONESIA”.
Dalam sambutannya Karyana ST, msi mengatakan cukup apresiasi dengan sistem aplikasi yang dilakukan pemerintah Desa Caturharjo melalui Bumdesnya yang telah membuat sistem pengolahan sampah yang lebih maju.
“inovasi dari desa ini saya sangat apresiasi. Sampah dimana mana memang terjadi masalah, ada yang desa sudah siap tapi digunakan penanganan covid. Desa caturharjo sudah melakukan pengurangan dan penanganan terkait masalah sampah dengan 2 inovasi,” tandas Karyana.
Momon selaku pendamping Desa Caturjarjo memberikan materi terkait sistem dan aplikasi yang digunakan dalam pengolahan sampah. Dia berharap sistem ini bisa digunakan khususnya warga Desa Caturharjo agar lebih efektif, dan kedepan juga memberikan manfaat hasil.
“Apa yang sudah dilakukan pemerintah desa terkait pengolahan sampah yang dikelola oleh Bumdes serta Karangtaruna bisa dimanfaatkan dengan efektif. Diharap 60% sampah kita tidak di bawa ke TPA,” tandas Momon.
Kusmardiyono, S.sos, Camat Pandak Mengucapkan apresiasi dan selamat atas diluncurkannya program 77 rumah kumpul sampah dan 4000 jogangan. “Desa telah Melakukan langkah kegiatan yang pas disaat sampah itu muncul. Jika sampah sudah diatasi di tingkat bawah maka untuk yang lebih tinggi tidak ada masalah lagi. Aplikasi juru sampah masyarakat secara serentak bisa di download oleh masyarakat Caturharjo kususnya,” jelas camat.
Acara lounching 77 RKS ditutup dengan pemukulan gong oleh Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Bantul Karyana, ST, Msi.
(Sumadi)