Bali (Metro Indonesia) — Produk pertama “BLUEBERRY” telah sukses dipasarkan dan dipamerkan Tahun 2019 melalui Road Show BALI TAKSU LEGACY dipasar INDONESIA RAYA di Den Haag Belanda kemudian berlanjut ke beberapa Negara Eropa seperti negara Jerman seperti Samnok, Hannover, Rumah Budaya Berlin, Shangrilla Frankfurt, Mainfield Frankfurt. Kemudian berlanjut dengan Blueberry gitar bertema Barong yang juga sukses.
Perjalanan Wayan Tuges yang mengawali sebagai seniman pahat/ukir sampai akhirnya beliau mencoba sesuatu yang berbeda yaitu membuat gitar berukir khas Bali yang melambungkan namanya dan Bali kedunia International. Kesuksesan Wayan Tuges bukannya instan, ia berproses sejak sekitar 17 tahun tahun silam.
“Tahun 2005 adalah awal saya belajar membuat gitar. Saya dibawakan secara khusus gitar oleh teman saya yang bernama Danny Fonfeder untuk dipelajari dan diisi dengan ukiran ciri khas Bali,” kata dia saat ngobrol santai diruang gallerynya.
Saat itu, pesanan ukiran gitar tersebut tak dapat ia selesaikan. Pada 2007, ia bertemu dengan seniman gitar asal Amerika Serikat bernama Josh Moris. Dari seniman itulah, Wayan Tuges mendapat bimbingan tekun selama dua tahun.
Bagi Wayan Tuges, selama mau belajar maka tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dikerjakan. Berdasarkan keyakinan itulah, dia tak berhenti bereksplorasi menciptakan kebaruan pada produk gitarnya yang dilabeli nama Blueberry Guitar. Dia sudah menghasilkan sekitar 2.000 produk gitar yang dijual ke berbagai negara sejak 2007.
Sederet musisi telah menggunakan gitar buatannya, di antaranya musisi jazz Paul Deslaurier, Golden Earing Band, dan Jose Pletment, George Kooymans, Guthrie Govan, Michael Franti, Haylen Nam,Aurelio Voltaire, Carri Scot. Namun, untuk di dalam negeri masih bisa dihitung dengan jari, seperti Jun Bintang vocalist Bintang Band Bali, Iwan Fals, Doddy Hernanto, Sonata Klaki, Agres Setiawan, Dewa Budjana, Balawan, Bobby SID hingga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Bahkan Presiden Joko Widodo sudah memesan tinggal realisasi.
Kini Wayan Tuges kembali berkarya dengan tema baru yaitu “DEVIL”. Gitar bertema “DEVIL” adalah pesanan dari Canada. Bahan kayu topnya : spruce dan kayu back dan sidenya kayu lokal yg namanya kayu Angih saya sebut Balinese white Angel wood
2 necks, ( 6 dan 12 strings) dan karya ini adalah salah satu kebanggaan saya karena salah satu gitar termahal dan berseni ukir tinggi didunia ada di Bali,” demikian tutur Wayan Tuges Pewarta Ukie.
(MI/Smd)