Gunungkidul — Harga telur ayam saat ini terbilang tinggi. Hal itu sudah berlangsung hampir dua bulan ini. Para pedagang eceran di warung pasrah bahkan ada yang tidak berani kulakan takut malah rugi.
Salah satu warung yang ada di perumahan Sumbermulyo, Kepek, Kapanewon Wonosari, sudah dua bulan tidak menjual telur ayam. Pemilik warung menjelaskan, biasanya ambil dari agen satu kotak, kalau habis terjual masih ada untungnya. Saat itu harga perkilo masih Rp.24.000.
“Kalau dipaksakan kulakan, takut nanti telur belum habis terjual harga telur tiba-tiba turun. Tapi saat ini harga belum turun. Harga jual masih anteng, tiga puluh dua ribu perkilonya,” kata pemilik warung di perumahan Sumbermulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Senin (12/6/2023).
Warung kelontong yang masih menjual telur di luar komplek perumahan Sumbermulyo, hanya berani stok telur maksimal 2Kg tiap hari. Mengambil telur dari peternak rumahan dengan harga Rp.29.000/Kg.
Keluhan harga telur tinggi juga dirasakan para pengusaha rumah makan dan pengusaha makanan yang menggunakan telur. Harga saat ini bisa mencapai Rp.32.000/Kg.
Sementara menurut Kepala Dinas Perdagangan Wonosari, sudah melakukan pantauan harga kemudian berkoordinasi dengan Disperindag DIY untuk mendapatkan informasi harga termurah dari distributor, apabila harga kulakan di Gunungkidul tinggi akan menghubungi distributor yang paling murah untuk mensuplay telur ke para pedagang telur di Gunungkidul.
“Seandainya harga telur tidak segera turun, kita akan melakukan operasi pasar,” kata Kelik, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, mengakhiri penjelesannya ketika dihubungi lewat WhatsApp.
(Red/Sumarja S)