Setidaknya 102 orang lainnya terluka dalam serangan sekolah di kamp pengungsi Nuseirat, kata Kementerian Kesehatan
GAZA, Palestina (Metro Indonesia) — Setidaknya 22 orang tewas akibat serangan Israel terhadap sekolah yang dikelola oleh PBB dan kini digunakan untuk menampung warga Palestina yang terlantar di Gaza tengah, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin.
Setidaknya 102 orang lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan Sekolah Abu Oreiban yang dikelola oleh badan UNRWA di kamp pengungsi Nuseirat pada Minggu.
Menurut para saksi, sejumlah anak-anak dan wanita menjadi korban serangan tersebut.
Tentara Israel mengklaim serangan tersebut, dan mengatakan sekolah tersebut berfungsi sebagai tempat persembunyian dan infrastruktur operasional untuk serangan terhadap pasukannya.
Serangan di sekolah itu terjadi satu hari setelah sedikitnya 90 orang tewas dan hampir 300 lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap “zona kemanusiaan” yang diumumkan untuk warga Palestina yang mengungsi di selatan Gaza.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah lama menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober.
Hampir 38.700 warga Palestina tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 89.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sembilan bulan lebih sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
(Sumber : Anadolu)