GUNUNGKIDUL (MetroIndonesia.co) – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewy resmi diusung oleh Partai NasDem. Sabtu (29/8/2020) sore kemarin, mereka mendeklarasikan pasangan ini di Panggung Teather Terbuka Embung Nglanggeran.
“Bismillah Gunungkidul Aman Ayem Sejahtera (GAAS),” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Gunungkidul, Supardjo.
Supardjo menuturkan Immawan Wahyudi menjadi sosok yang pas karena dua kali memimpin Gunungkidul yang amanah. Immawan dikenal sebagai sosok pimpinan yang sangat merakyat. Tak jarang, calon yang kini masih menjabat sebagai wakil bupati ini hadir di tengah masyarakat untuk berkegiatan bersama.
Supardjo mengungkapkan, Partai NasDem juga mengambil strategi dengan memilih wakil perempuan karena separuh pemilih warga Gunungkidul adalah wanita. Dan suara perempuan sudah diwakili oleh calon Wakil Bupati, Martanty. Keduanya akan berkolaborasi memajukan Gunungkidul lebih baik dari saat ini.
“Pasangan Immawan-Martanty adalah pasangan ideal untuk mensejahterakan Gunungkidul,” tandasnya seperti dikutip dari Kumparan.com.
Supardjo mengatakan calon Bupati sudah memiliki bukti kinerja selama 10 tahun menjadi pemimpin Gunungkidul berkolaborasi dengan calon yang mewakili kaum perempuan. Semua kalangan akan terakomodir dengan baik dalam pembangunan Gunungkidul ke depan.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DIY, Subardi menambahkan, pihaknya sengaja memilih hari Sabtu (29/8/2020) sebagai hari untuk deklarasi karena bertepatan dengan tanggal 10 Muharrom. Di mana tanggal 10 Muharrom adalah hari yang penuh barokah berdasarkan kalender Islam atau hijriyah.
“Namun hari ini berdasarkan kalender China merupakan hari 9 bintang sehingga ada akan diberkahi Yang Maha Kuasa,” paparnya.
Selain itu, pihaknya sengaja memilih Embung Gunungapi Nglanggeran karena merupakan Destinasi wisata legendaris. Harapannya agar deklarasi ini didengar seantero negeri karena Nglanggeran sudah terkenal di dunia.
Menurutnya, Partai NasDem memperoleh 9 kursi artinya rakyat Gunungkidul telah memberikan kepercayaan. Oleh karena itu, amanah tersebut harus dilaksanakan sehingga Partai NasDem tidak boleh asal memilih calon bupati dan wakil bupati. Partai NasDem tidak menganut sistem mahar dalam memilih pemimpin.
Subardi mengatakan, dalam memilih calonnya, partai NasDem tidak menggunakan model jual beli sehingga Nasdem karena pihaknya tidak ingin menanggung konsekuensi yang besar hanya mencari calon berdasarkan materi. Partai NasDem memilih calon yang sudah terbukti kinerjanya.
“Calon kita ini sudah terbukti. Bukan janji, yang lain itu coba-coba tetapi kalau calon kita ini sudah berhasil membawa Gunungkidul lebih baik,” tandasnya.
Melihat Gunungkidul yang belakangan tumbuh cukup pesat yaitu salam kurun waktu 10 tahun, di mana perkembangannya luar biasa bukan dari masalah Gunung Kapur tetapi justru pariwisata. Kunci Gunungkidul maju karena pariwisata sehingga menjadi lebih dikenal di seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia.
10 tahun lalu hanya 1 juta orang wisatawan datang ke Gunungkidul namun saat ini sudah 5 juta, ini bukti keberhasilan pemerintahan daerah yaitu Immawan yang menjadi wakil bupati. Itu bukan karena kondisi alam semata yang mendukung, tetapi juga berkat kepemimpinan wilayah ini.
“Dan selama 10 tahun tidak ada gesekan berarti antara bupati dan wakil bupati maka itu menunjukkan kualitas keduanya,” ungkapnya.
Mbah Bardi menandaskan Partai NasDem memilih pasangan ini berdasarkan survei melalui lembaga Survei Independen yang sudah dilakukan selama beberapa kali. Survei tersebut tidak main-main dan dilakukan oleh profesional dengan semua biaya dari Partai NasDem. Para calon bupati dan wakil bupati tidak mengeluarkan biaya sedikitpun.
Dari hasil survei tersebut yang menduduki ranking pertama adalah Badingah yang masih menjabat sebagai Bupati Gunungkidul. Namun karena sudah tidak diusung kembali karena sudah dua periode menjadi bupati. Kemudian survei terbanyak kedua adalah Wahyu Purwanto kemudian Immawan wahyudi. Dan karena alasan keluarga maka Wahyu Purwanto mengundurkan diri sehingga pilihannya jatuh ke Immawan Wahyudi.
“Ibu Badingah dan Pak Wahyu Purwanto mengusulkan Pak Immawan menjadi calon bupati,” ungkapnya.
Untuk Martanty, Subardi menandaskan kepentingan perempuan sudah terwakili. Martanty adalah asli Gunungkidul yang sudah lama tinggal di Jawa Timur dan ingin membantu membangun wilayah ini. Keduanya memang sebelumnya bukan kader Partai NasDem, namun karena keduanya menunjukkan kualitas maka Partai NasDem mantab mengusungnya.
Dewan Penasehat Partai NasDem Gunungkidul, Wahyu Purwanto mengatakan seluruh komponen harus merapatkan barisan untuk memenangkan Immawan-Martanty. Oleh karena itu, seluruh relawan yang sebelumnya menjadi tim pemenangannya ‘relawan Panca Manggala’ diserahkan sepenuhnya kepada Partai NasDem untuk memenangkan pasangan ini.