Pekerja Proyek Pembangunan Gedung DPRD II Gunungkidul yang meninggal bukan jatuh dari ketinggian

Bagikan

Gunungkidul (Metro Indonesia) — Salah seorang pekerja proyek pembangunan gedung DPRD tingkat II Gunungkidul yang diberitakan beberapa media online terjatuh dari ketinggian lantai 2 ternyata tidak semuanya benar. Hal ini disampaikan Direktur PT Pradipta Bumi Konstruksi, Sigit Imam Suseno saat ditemui dikantornya Ngotho, Bantul, pada Selasa (16/5/2023).

Sigit menjelaskan jika Supri (korban) terjatuh saat akan menaiki tangga menuju lantai 3. ” Bukan jatuh dari ketinggian tetapi Supri terjatuh ke bordess lantai 2,” jelasnya.

Lebuh lanjut Sigit menyampaikan jika dengan kejadian ini perusahaan bertanggung jawab penuh, baik menyangkut pengurusan BPJS maupun santunan yang lain.

Sementara itu menurut keterangan Hendri rekan kerja Supri (korban) yang disampaikan oleh Direktur PT Pradipta Bumi Konstruksi, Sigit Imam Suseno menyampaikan kronologi kejadian sebenarnya.

Pada Senin, 15 Mei 2023 Pukul 09.45 WIB, Supri sebagai tenaga dari subcont /vendor alumunium kusen dan jendela saat itu sudah berada di proyek. Korban bertemu beberapa rekan rekannya dan sempat bertegur sapa. Rekan yang diajak mengobrol melihat wajah Supri sudah pucat dan Supri sendiri bercerita kalau merasa pusing. Rekannya menyarankan untuk beristirahat saja tidak usah bekerja dulu. Tetapi Supri tetap ingin bekerja meskipun lagi merasa tidak sehat.

Lalu korban naik dari lantai 2 menuju lantai 3 bersiap–siap untuk mulai bekerja. Tetapi saat berada di tangga lantai 2, korban pingsan. Karena posisi berdiri berada di tangga, maka korban langsung terjatuh ke bordess tangga lantai 2 yang menyebabkan luka di bagian kepalanya.

Setelah itu, rekan rekannya membantu untuk membawa korban ke rumah sakit untuk diberi pertolongan. Menurut penjelasan dari rekan kerjanya (Agus, Hendri dan Dito) selaku pelaksana dari vendor ACP dan alumunium, “Bahwa Pak Supri memang memiliki riwayat penyakit epilepsi sebelumnya, dan menurut info dari keluarganya pak Supri menderita sakit tidak bisa berkeringat atau penderita anhidrosis, masuk angin, pusing dan gemetaran,” kata Agus.

Sebagai perwakilan staff lapangan proyek DPRD, Indah dan Hafidz ikut mengantar dan menunggu korban di rumah sakit dari Pukul 09.50 – 10.20 WIB. Kondisi Supri tidak sadarkan diri, dari mulut mengeluarkan busa, kepala belakangnya juga mengalami pendarahan.

Di ruang IGD korban ditangani oleh petugas rumah sakit, diberi pertolongan dan perawatan. Setelah itu, korban dipindahkan ke ruang ICU RSUD Wonosari. Lalu pada hari Selasa, 16 Mei 2023 pagi dini hari sekitar Pukul 04.00 WIB Supri dinyatakan meninggal dunia.

(Smd/MI)