Pengentasan Gizi Buruk Balita oleh Lurah Banjararum Kalibawang Kulonprogo

Bagikan

Kulonprogo — Tumbuh kembang anak tidak lepas dari penanganan kesehatan di keluarga dalam memberikan asupan gizi untuk anak, sehat jasmani dan rohani sangat diperlukan bagi setiap insan.

Pada Kamis,(15/6/2023) lurah Banjararum H. Warudi di kantornya menyampaikan pada awak media bahwa “saya sudah dua periode menjabat sebagai lurah dan banyak sekali yang harus dikerjakan waktu itu gedungnya kena gempa tingkat kemiskinan juga tinggi mengakibatkan gizi buruk terhadap anak balita. Saya masuk bangun fisik non fisik kalau membangun fisik dengan tiga bulan saja bisa selesai tetapi ketika membangun generasi penerus balita gizi buruk memakan waktu cukup lama.


Membangun non fisik seperti generasi penerus dimulai dari balita perlu proses memakan waktu lama kita harus seimbang baik fisik maupun non fisik juga dibenahi.
Ketika awal program kita lihat data ada sekitar 257 gizi buruk tersebar ke 26 pedukuhan, Alhamdulillah dengan berjalannya waktu program pengentasan gizi buruk balita dapat teratasi. Untuk sektor pertanian dan perkebunan lebih efektif pengerjaan lahan perkebunan dibanding pertanian. Menanam pohon buah-buahan seperti alpokat, durian dan lainnya, dengan cara ini lebih efisien dari segi biaya yang dikeluarkan. Sedangkan berbicara UMKM dapat meningkatkan pendapatan juga seperti produksi olahan pangan yang dibarengi legalitas PIRT terpenuhi sehingga akan memperluas lahan penjualan di swalayan maupun toko. Dengan diadakan pelatihan baik dari dinas Terkait akan menaikkan tingkat kwalitas kemasan yang dahulu makanan-makanan yang mungkin kurang diminati seperti kue ubi ungu sebagai contohnya sekarang sudah dibuat beberapa aneka rasa dengan kemasan cukup baik dan berkwalitas.
Kegiatan lainnya juga dilaksanakan dengan program Grebek Sampah dengan direalisasikan hasil karya arak-arakan gunungan dari bahan sampah yang telah diolah dan modifikasi tatanan rapi menyerupai gunungan ditandu oleh peserta arak-arakan. Tujuan dan harapa dari sampahpun supaya sampah tidak menjadi masalah, sebaliknya dengan sampah diharapkan menjadi peningkatan pendapatan dengan memanfaatkan limbah sampah menjadi pupuk, kerajinan dan sebagainya akan manjadi nilai tambah pendapatan ekonomi”, tuturya.

(Warto/Red)