Yogyakarta (Metro Indonesia) — Menyongsong era kemandirian pangan, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) UNY berdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Mulyo Siliran Kapanewon Galur Kabupaten Kulon Progo untuk produktif dalam mengelola lahan pekarangan.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tri dharma perguruan tinggi dalam bidang pengabdian masyarakat yang dilakukan atas kerjasama UNY dengan mitra kelompok wanita tani dengan pendanaan Direktorat Riset teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek.
Tim PkM terdiri dari Dr. Himmatul Hasanah, MP, Kuntum Febriyantiningrum, M.Sc. (FMIPA) , dan Didik Purwantoro, M.Eng.
Pemberian bantuan kebun benih mandiri dan penyerahan bibit sayuran bagi KWT dilaksanakan (17/9/24), diharapkan mampu meningkatkan produktivitas anggota untuk lebih semangat menanam dan memanfaatkan lahan pekarangan.
Himmatul Hasanah, ketua tim menerangkan, kegiatan PkM ini direncanakan berlangsung dari 7/9/24 hingga Oktober 2024. Kegiatan antara lain sosialisasi terkait pengelolaan lingkungan terpadu yang dihadiri oleh anggota kelompok wanita tani dan warga sekitar.
Kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara universitas, pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan sinergi positif dalam upaya pengelolaan lingkungan terpadu. Materi tentang pengelolaan lingkungan terpadu seperti pengelolaan sampah hingga pertanian organik. Tim Dosen UNY dan mahasiswa mengajak peserta kegiatan untuk belajar membuat pupuk kompos dan melakukan proses pembenihan yang nantinya bibit tersebut akan ditanam di pekarangan rumah masing-masing dan sebagian ada yang terpusat di rumah warga.
Sementara itu, Kuntum menyampaikan pentingnya mengelola lingkungan dengan bijak dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Kemandirian pangan dapat pula dicapai dengan cara sederhana seperti menanam tanaman sayur dan obat-obatan dihalaman pekarangan. Kegiatan pengelolaan lingkungan yang dapat dipraktekkan langsung di rumah masing-masing peserta kegiatan.
“Kami berharap, melalui workshop ini, peserta kegiatan dapat memiliki tambahan pengetahuan dan peningkatan keterampilan dalam mengelola lingkungan. Semoga kegiatan ini berkontribusi dalam mendukung tercapainya pengelolaan lingkungan di berbagai daerah, serta membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan dalam mencapai SDGs Indonesia Emas 2045,” papar Kumtum.
(Witono)