Yogyakarta, (Metro Indonesia) — Sebanyak 128 siswa Pendidikan dan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri Gelombang I T.A. 2023 dilantik menjadi anggota Polri oleh Wakapolda DIY Brigjen Pol R. Slamet Santoso, S.H., S.I.K., di Lapangan Hitam SPN Selopamioro, Polda DIY pada Kamis (6/7/2023).
Upacara pelantikan ini melengkapi rangkaian pendidikan dan pembentukan para bintara remaja yang telah berlangsung selama 5 bulan. Kehadiran orangtua dan keluarga dalam upacara pelantikan ini turut memberikan semangat kepada para bintara remaja yang baru saja dilantik.
Membacakan amanat Kalemdiklat Polri Komjen Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si., Wakapolda menyampaikan dengan berakhirnya program pendidikan pembentukan ini, maka Polri telah berhasil menambah personel golongan pangkat bintara dan tamtama sebanyak 9.098 orang diseluruh Indonesia, terdiri atas 8.458 polisi laki-laki dan 640 polisi wanita. Jumlah tersebut terbagi ke dalam 6.901 bintara polisi tugas umum, 499 bintara Brimob, 100 bintara Polair, 1.499 tamtama Brimob dan 99 tamtama Polair.
“Melalui penambahan jumlah personel ini, diharapkan penyebaran pelayanan publik semakin meningkat dan kehadiran polisi di tengah lingkungan sosial akan semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat”, ungkap Wakapolda.
Lebih lanjut, Wakapolda berpesan kepada para bintara remaja untuk selalu mengembangkan kemampuan diri guna menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan sehingga pelaksanaan tugas Polri akan dapat terselenggara dengan baik.
“Waktu pendidikan yang relatif singkat ini, belumlah cukup untuk dapat membentuk petugas lapangan yang tangguh dan handal. Oleh karena itu, ke depan, diperlukan upaya pengembangan kemampuan diri yang dilaksanakan secara terus-menerus dan berkelanjutan, guna menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan sehingga pelaksanaan tugas polri akan dapat terselenggara dengan baik”, tutur Wakapolda.
Terdapat 3 siswa yang memperoleh prestasi selama menjalani pendidikan yaitu Bripda Abdul Syukur sebagai siswa terbaik dan siswa trengginas, Bripda Yusuf Waskito sebagai siswa cendikia dan Bripda Afif Ahsan Sholeh sebagai siswa tertabah.
(Rep/Supadiyono)
