Gunungkidul (Metro Indonesia) – Warga di Padukuhan Pagerjurang, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul gusar. Pasalnya, akses jalan utama mereka rusak parah bak jalur offroad. Warga pun kesulitan melewatinya, apalagi jika hujan.
Pantauan detikJogja di lokasi, Selasa (14/11/2023), akses jalan rusak itu berada di depan gapura Padukuhan Pagarjurang. Tampak jalan tersebut berbahan tanah liat. Sebagian jalan itu sedikit basah dan sisanya sudah mengeras.
Jalan yang rusak itu tidak begitu panjang dan sekitar 20-25 meter dengan lebar 4 meter. Jalan rusak di Ngawen itu seakan terbelah menjadi simpang tiga. Tampak beberapa pemotor kesulitan untuk menarik gas kendaraannya saat melewati akses jalan tanah bak offroad itu.
Salah seorang warga Padukuhan Pagerjurang, Kalurahan Kampung, Muroni (47) kerusakan jalan itu bikin aktivitas warga terhambat.
“(Jalan) rusak sekitar berapa meter, menghambat (aktivitas) karena itu salah satu akses yang paling utama untuk ekonomi, untuk pendidikan anak-anak, ya untuk mata pencaharian warga. Itu kan akhirnya di situ jadi kalau akses secara rusak otomatis semuanya akan terhambat,” kata Muroni kepada detikJogja saat ditemui di sekitar lokasi, Selasa (14/11/2023).
Ternyata Dikeruk Lurah
Dukuh Pagarjurang Risdiyanto mengungkapkan, jalan tersebut ternyata dikeruk oleh Lurah Jurangjero Suparno beberapa waktu lalu. Risdiyanto menduga, Lurah tersebut memiliki niatan bagus dengan mengeruk akses utama dua padukuhan itu.
“Kronologi yang pertama itu, memang jalan itu dikeruk alat berat tetapi mungkin itu dari awal yang ngeruk itu juga biar bagus bukan biar jelek, yakin saya, yakin,” jelas Risdiyanto kepada detikJogja saat ditemui di rumahnya, Selasa (14/11/2023).
Risdiyanto menuturkan, seharusnya jalan itu tidak dikeruk, melainkan diuruk. “Seharusnya bukan dikerok tetapi kalau saya menurut saya harusnya diuruk yang sebelah utara tersebut,” ungkapnya.
Dia melanjutkan sudah mengomunikasikan kerusakan jalan tersebut ke Lurah Kampung dan Panewu Ngawen. Dia meminta jalan rusak itu bisa ditindaklanjuti ke dinas terkait.
Risdiyanto juga meminta dinas terkait agar segera memperbaiki jalan tersebut. Sebab, Risdiyanto menilai, jika terjadi hujan lebat daeraehnya bisa terisolir.
“Kami mewakili warga untuk memohon kepada Dinas terkait untuk segera mungkin memperbaiki jalan tersebut karena jika terjadi hujan yang lebat lagi, kami warga masyarakat Padukuhan Pagerjurang khususnya dan Gununggambar akan terisolir,” ungkapnya.
Lurah Jurangjero Buka Suara
Disebut sebagai pihak yang sengaja mengeruk akses utama di Pagerjurang, Lurah Jurangjero Suparno angkat bicara. Dia berseloroh tujuan pengerukan itu supaya jalan ke kalurahannya lebih landai.
“Jalan menuju ke desa Jurangjero terlalu curam. Biar agak landai, maka perlu kita normalisasi. Harapan roda 4, truk dan bus bisa terakses,” paparnya kepada detikJogja melalui pesan singkat, Selasa (14/11/2023).
Pihak dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, kata Suparno, sempat datang untuk rapat koordinasi di Kapanewon Ngawen. “Kalau kemarin dari PU sudah datang satu bulan yang lalu rapat koordinasi di kecamatan. Yang undangan PU intinya membahas jalan itu,” jelasnya.
Gara-gara Disalahkan
Suparno mengatakan, DPUPRKP Gunungkidul menyalahkannya. “Setelah rapat koordinasi, dari PU kan mepetkan saya, menyalahkan saya. Itu aja kesimpulannya,” katanya.
Sebenarnya, ungkap Suparno, dirinya berencana untuk mengecor jalan tersebut. Melihat respons dari DPUPRKP itu, Suparno menjelaskan, dirinya mengurungkan niatan itu sementara.
“Sebenarnya mau dicor tapi kan dari PU seperti itu sementara didiamkan dulu, kalau saya kerjakan saya disalahkan juga,” ungkapnya.
(Red)