Jakarta, Metro Indonesia — Lebih dari 300 tentara Israel tewas sejak perang dengan milisi Hamas pecah pada 7 Oktober lalu.Sementara itu selama invasi darat Israel ke Gaza yang dimulai pekan ini, 18 tentara tewas termasuk salah satunya komandan Israel Letnan Kolonel Salman Habaka.
Pekan lalu, juru bicara militer Israel mengatakan pihaknya telah meningkatkan operasinya di Jalur Gaza untuk “mengurangi bahaya bagi pasukan kami pada tahap berikutnya”.
Pada Kamis (2/11) siang ini, tank dan pasukan Israel disebut mulai mendesak masuk menuju kota Gaza.
Namun serbuan Israel ini mendapat perlawanan sengit dari milisi Hamas yang menggunakan mortir dari terowongan.
“Kami berada di gerbang Kota Gaza,” kata komandan militer Israel, Brigadir Jenderal Itzik Cohen.
Menghadapi “kedatangan” Israel, milisi Hamas dan sekutunya Jihad Islam muncul dari terowongan untuk menembaki tank, kemudian menghilang kembali ke dalam terowongan.
“Mereka tidak pernah berhenti mengebom Kota Gaza sepanjang malam, rumah tidak pernah berhenti berguncang,” kata seorang warga di sana, dikutip Reuters.
Sadar akan kesulitan pertempuran di dekat kota, strategi Israel saat ini diduga dengan memusatkan kekuatan besar di Jalur Gaza utara, dibandingkan hanya melancarkan serangan darat ke seluruh wilayah.
Hingga kini korban agresi Israel ke Gaza telah mencapai lebih dari 9 ribu orang termasuk 3.648 anak-anak.
(CNN Indonesia)