Virus Corona Bisa Cepat Usai, Ini 5 Cara yang Sudah Terbukti Berhasil

Bagikan

MetroIndonesia.co – Baru-baru ini viral video buatan akun Instagram artis Edward Suhadi yang menyadur penjelasan Washington Post mengenai virus corona atau COVID-19. Melalui video tersebut, ia menjelaskan bahwa kita harus “flatten the curve” atau melandaikan grafik tingkat keparahan virus corona untuk menghentikan wabah tersebut.

Apa maksudnya? Coba lihat grafik di atas! Bagian di atas garis putus-putus adalah banyaknya orang yang berisiko meninggal karena virus corona. Sedangkan bagian yang berada di bawah menunjukkan orang-orang yang terjangkit.

Ketika grafik semakin mendekati garis horizontal, itu berarti semakin banyak orang yang terjangkit. Namun semakin sedikit tingkat kematian karena lebih banyak orang yang sembuh. Ini artinya, wabah akan segera berakhir.

Namun untuk mencapainya, butuh kerja sama dari semua elemen masyarakat. Termasuk pemerintah, tenaga medis, setiap individu, dan yang terpenting adalah kamu. Nah, berikut ini sejumlah langkah yang dilakukan berbagai negara untuk mengatasi wabah virus corona, yang terbuti berhasil, tapi butuh partisipasi kita bersama. Yuk, simak!

1. Social distancing

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah ini, tapi apa arti sesungguhnya? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC)social distancing adalah pencegahan kontak dekat antara orang yang sehat dengan yang sakit untuk menghindari penularan penyakit. Para ahli menyebut bahwa upaya inilah yang paling efektif untuk menurunkan grafik yang sempat disinggung di atas.

Menurut CDC, banyak cara social distancing yang bisa kita terapkan. Berikut ini di antaranya:

Hindari pertemuan yang melibatkan banyak orang;Menjaga jarak minimal dua meter dari orang lain sebisa mungkin;Jangan berpelukan, bersalaman, cipika cipiki, dan kontak fisik lainnya;Hindari orang yang menunjukkan gejala sakit.

2. Work from home

Work from home atau bekerja dari rumah adalah salah satu cara social distancing yang kini telah banyak diterapkan untuk pekerja di Jabodetabek. Memang belum semuanya, tapi sudah cukup banyak kantor yang memberlakukan kebijakan anjuran CDC.

Bukan hanya untuk pekerja, work from home juga berlaku untuk murid sekolah dan mahasiswa. Bekerja dan belajar dari rumah merupakan langkah yang seharusnya cukup efektif menurunkan risiko penularan virus corona. Kita tidak akan bertemu banyak orang setiap hari, tidak perlu naik transportasi publik, pola makan dan kebersihan diri pun lebih terjaga.

3. Sebaiknya tidak pergi ke luar kota dan luar negeri

Sudah dengar imbauan pemerintah beberapa hari lalu? Untuk sementara waktu, sebaiknya kita tidak pergi ke luar kota dan luar negeri. Terlebih lagi untuk urusan tamasya. Memang sih, tiket pesawat dan akomodasi lain sedang murah-murahnya dan sepertinya sayang jika tidak dimanfaatkan.

Akan tetapi coba, deh, pikirkan konsekuensinya. Untuk kamu yang masih muda mungkin tidak terlalu khawatir tertular. Namun perlu diketahui bahwa kamu bisa menjadi carrier virus tanpa menampakkan gejala apa pun. Kemudian kamu bisa menularkannya ke orang lain yang lebih rentan. Gak mau itu terjadi, kan?

4. Pertimbangan untuk Lockdown pada wilayah yang terinfeksi berat

Belakangan banyak orang yang khawatir terjadinya lockdown, yaitu protokol darurat yang mencegah orang pergi dan masuk ke sebuah wilayah. Kebijakan ini sempat terjadi di Wuhan (Tiongkok), Daegu (Korea Selatan), dan yang terbaru adalah sejumlah kota di Italia.

Saat lockdown terjadi biasanya sekolah ditutup, pekerja diwajibkan untuk work from home, semua acara dibatalkan, dan intinya semua orang tidak disarankan untuk keluar dari rumah. Walaupun cara ini sering kali membuat warga stres, pengaruhnya dalam memperlambat laju virus cukup signifikan.

Menurut studi terbaru yang diterbitkan oleh medRxiv, upaya lockdown kota Wuhan, Tiongkok berhasil mengurangi 202 ribu kasus virus corona. Upaya ini juga berhasil mengurangi polusi udara di negara tersebut secara drastis sehingga gejala pada pasien pun mereda.

5. Apa yang harus dilakukan oleh orang-orang yang harus tetap beraktivitas di luar?

Melakukan cara-cara di atas tentu bukanlah persoalan yang mudah. Ada pekerjaan tertentu yang memaksa kita untuk beraktivitas di luar dan keramaian. Contohnya  tenaga medis, pegawai pelayanan publik, pegawai retail, dan mereka yang dibayar harian.

Jika kamu termasuk ke dalam golongan tersebut, gak perlu memaksakan diri. Cukup jaga dirimu, kesehatanmu, dan kebersihanmu. Virus tidak akan menginfeksi jika kamu memiliki sistem imun yang kuat.

Namun jika tak ada halangan apa pun, maka segeralah terapkan cara-cara di atas. Kamu tidak akan tahu berapa banyak nyawa yang terselamatkan karenanya, termasuk orang-orang yang rentan di dekatmu.

“Berperilakulah seakan-akan kamu sudah kena virusnya, dan kamu harus menjaga agar orang lain tidak tertular,” – Graham Medley, profesor pemodelan penyakit menular dari London, Inggris.

(Sumber : IDN Times)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *