Bantul (Metro Indonesia) — Warga yang tergabung dalam PPC (Persatuan Pemuda Ceme) khususnya Dusun Ceme Kalurahan Muntuk Dlingo Bantul datangi Lurah meminta pertanggung jawaban saat kampanye sebelum jadi lurah dan terkait permasalah pemindahan umbul-umbul.
Warga yang datang ke kantor kalurahan sekitar 100 orang tersebut menanyakan berbagai hal yang diduga Lurah Muntuk Marsudi ingkar dan tidak bisa ngemong warga. Warga menanyakan pada perayaan HUT RI 17 Agustus salah satu dusun mengadakan pengajian akbar, tetapi tidak satupun luran dan perangkat yang datang ke acara pengajian.
“Saat pemuda dan karang taruna mengadakan pengajian dalam rangka HUT RI ke 77 semua perangkat termasuk lurah kita undang. Tapi tidak satupun yang datang. Nggak tau apa alasannya tidak datang, padahal ini acara keagamaan, harusnya mewakilkan jika tidak bisa hadir,” keluh Didik koordinator PPC saat diwawancarai dikantor Kalurahan Muntuk pada, Kamis (25/8/2022).
Permasalaha lain yang cukup memanas terkait pemindahan umbul-umbul oleh Karang Taruna yang tergabung dalam PPC, yang diduga dilaporkan ke Polsek Dlingo. Padahal pemindahan umbul-umbul tersebut hanya untuk memeriahkan acara dan umbul-umbul yang dipindah juga milik warga karang taruna dusun setempat.
“Itu umbul-umbul kita sendiri, dipindah juga untuk memeriahkan tempat acara, jadi tidak ada motif lain. Tapi kenapa kita dilaporkan ke Polsek,” jelas salah satu orator tersebut.
Sementara itu Lurah Muntuk Marsudi menanggapi terkait keluhan dan tuntutan warga. Marsudi menjelaskan jika janjianya kalau jadi lurah per RT akan dibantu Rp.20.000.000. tetapi selama 2 tahun terakhir anggaran belum bisa sepenuhnya untuk kegiatan infrastruktur. “Hanya sisa anggaran sekitar 30% untuk pembangunan, karena banyak untuk alokasi lain termasuk penanganan covid,” tutur Marsudi.
Lebih lanjut Marsudi menanggapi terkait laporan ke Polsek Dlingo yang menyangkut pelepasan/pemindahan umbul-umbul. Awalnya ia mengelak tidak ada yang melaporkan ke Polsek, tetapi pada akhirnya ia mengakui bahwa ada yang melapor kepolsek terkait pelepasan umbul-umbul.
Hadir dalam aksi tersebut dalam pengamanan jajaran Polsek Dlingo dan dari Koramil.
Hingga berita ini dinaikkan warga Muntuk yang tergabung dalam PPC masih memenuhi kantor kalurahan. Bahkan warga menuntut lurah untuk mundur karena tidak bisa mengayomi dan sering mengadu domba.
(SMd/MI)