MetroIndonesia — Pada 21 Agustus 2021 telah diselenggarakan forum perdamaian media Indonesia ke-1 “Voice of Press(VOP)” secara daring yang dihadiri oleh 14 wartawan Indonesia dengan tema ‘Situasi Wartawan Saat Ini dan Peran Media di Kota-Kota Indonesia di Tengah Pandemi”.
Forum tersebut diisi dengan pemaparan lima jurnalis dari kota-kota besar Indonesia, Jambi, Jakarta, Banjarmasin, Manado, dan Ambon, tentang lingkungan media dan situasi terkini di setiap kota di Indonesia selama pandemi.
Para peserta membahas peran jurnalis Indonesia dalam mengatasi masalah yang diakibatkan oleh kebencian, konflik, kesalahpahaman, dan kurangnya komunikasi di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.
Hendry Nursal, Pemimpin Redaksi Harian Jambi, berkomentar, “Media juga harus memastikan bahwa masyarakat dapat merasa nyaman dan aman dengan secara konsisten menyajikan berita yang objektif dan berimbang serta informasi terbaik kepada masyarakat lokal dan internasional.”
Sonny Tadjure, Pemimpin Redaksi Media Bunaken, menekankan, “Sangat mendesak untuk membangun sistem dan lingkungan di mana jurnalis dapat bekerja berdasarkan informasi yang objektif dan akurat.”
“Kami membutuhkan jurnalis untuk menangani informasi yang benar di masa pandemi dan menciptakan berita perdamaian yang dapat membawa perubahan positif dalam perilaku masyarakat,” kata manajer regional HWPL Indonesia.
“HWPL berencana untuk mendukung jurnalisme perdamaian dalam menyebarkan budaya berita positif kepada masyarakat sipil Indonesia dengan mengatur serangkaian forum perdamaian online dan pendidikan perdamaian untuk media.” dia menambahkan.
Forum ini diselenggarakan oleh organisasi perdamaian internasional nirlaba yang berbasis di Korea, Budaya Surgawi, Perdamaian Dunia, Pemulihan Cahaya (HWPL) yang terkait dengan UN ECOSOC dan UN DGC.
‘Voice of Press(V.O.P)’ adalah tempat komunikasi dan jaringan media internasional di mana jurnalis dari seluruh dunia dapat secara sukarela berpartisipasi dan berbicara untuk kebebasan media dan jurnalisme perdamaian. Hingga saat ini, telah diikuti oleh 207 jurnalis dari 22 negara termasuk Nepal, Filipina, Indonesia, Hongkong, Taiwan, Ukraina, Nigeria dll sejak 2018.
(Lena)