Klaten (Metro Indonesia) – Kreativitas melahirkan solusi di tengah krisis yang melanda. Warung Angkringan Difabel di Desa Tibayan, Jatinom salah satu bentuk kreativitas di tengah krisis tersebut. Usaha kuliner yang diinisiasi Forum Empatia Disabilitas Kabupaten Klaten ini memberi ruang bagi penyandang difabel, khususnya di Desa Tibayan untuk lepas dari krisis ekonomi yang merupakan dampak pandemi.
Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menyempatkan diri menghadiri acara lounching Warung Angkringan Disabilitas tersebut, Jum ‘at (11/02). Dia memberikan apresiasi secara langsung kepada kelompok disabilitas Desa Tibayan, Jatinom, Kabupaten Klaten, karena kreativitasnya untuk bersama-sama dari himpitan pandemi covid 19 ini.
Dihubungi secara terpisah melalui telephone celluler, Sabtu (12/02), Hamenang mengungkapakan harapannya yang besar terhadap usaha tersebut dapat menjadi titik awal kemandirian para penyandang disabilitas. Dengan kreativitas dan kegigihan, demikian Hamenang, usaha angkringan ini pasti akan berkembang hingga membawa kesejahteraan bagi penyandang disabilitas.
“Embrio ini harus kita rawat bersama agar nantinya terus berkembang, jangan sampai hanya semangat di awal kemudian mlempem di belakang. Semangat harus tetap dijaga dan selalu mengikuti arah dinamika dunia usaha,” ujar Hamenang.
Terlebih, lanjutnya, saat ini masih masa pandemi sehingga aktivitas tidak bisa sebebas seperti biasanya. Dia meyakini, dengan peran serta masyarakat dan pemerintah, setiap usaha akan membawa kesejahteraan bersama. Warung ini bisa menjadi sarana bagi rekan-rekan difabel untuk lebih mandiri secara ekonomi meski memiliki keterbatasan.
Lebih dari itu, keberadaan usaha angkringan ini bukan hanya menjadi sarana kemandirian ekonomi, namun juga dimaksudkan untuk mendobrak paradigma penyandang disabilitas sebagai kaum yang selalu diidentikan menadahkan tangan menunggu pertolongan orang lain. Namun dengan usaha mandiri ini, ujar Hamenang, para penyandang disabilitas bisa menjadi pelaku usaha yang bermartabat.
(Totok P)