MetroIndonesia.co, Yogyakarta – Sebentar lagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mempunyai jembatan baru, yang menghubungkan Kapanewon Srandakan Kabupaten Bantul di sisi timur dan Kapanewon Galur Kulon Progo di sisi barat. Jembatan ini dibuat dilengkapi dengan teknologi canggih yaitu LRB (Lead Rubber Bearing).
Dilansir dari laman jogjaprov.go.id, jembatan baru ini dibangun dengan menelan dana fantastis, mencapai Rp. 814,8 miliar ini dibangun sepanjang 1900 meter dan diklaim akan menjadi yang terpanjang di Yogyakarta.
Jembatan ini akan dibangun dengan teknologi LRB pada struktur bawah jembatan yang berfungsi untuk meredam gempa. Nantinya, teknologi LRB mampu mengembalikan struktur yang ditolongnya pada posisi semula setelah gempa berakhir.
Jembatan ini dilengkapi dengan teknologi LRB karena lokasi jembatan yang berada pada karakteristik tanah yang berpasir dan muka air tanah dangkal.
Tidak hanya itu, lokasi jembatan juga dekat dengan pusat gempa Sesar Opak dengan radius kurang dari 10 kilometer yang menyebabkan jembatan ini kerentanan likuifaksi. Sehingga, pembangunan jembatan di Yogyakarta ini dilengkapi dengan teknologi LRB untuk mengakomodir pergerakan selama gempa.
Nantinya jembatan di Yogyakarta ini, akan disulap menjadi sangat indah dengan pemasangan ornamen yang mengusung kearifan budaya lokal. selain itu, jembatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas pulau Jawa bagian selatan, membentang dari Banten hingga Jawa Timur.
Jembatan ini masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional yang akan menjadi sarana pendukung mobilitas dan memperkuat konektivitas wilayah selatan DIY. Nama jembatan yang akan segera berdiri di Yogyakarta ini adalah Jembatan Pandansimo, dibangun sejak Desember 2023 dan target selesai akhir tahun 2024.
Red/ MI
