BANTUL (MetroIndonesia.co) – Pembangunan kolam retensi atau sering disebut embung yang terletak di Kalurahan Wukirsari Kapanewon Imogiri Bantul akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitarnya. Hal ini karena lokasi kolam retensi yang sangat stragegis dengan dekat makam raja dan makam seniman Imogiri.
Proyek milik BBWS Serayu Opak yang pekerjaannya dimulai pada Juli lalu dan sesuai jadwal proyek selesai pada Desember mendatang. Namun pelaksanaan pekerjaan akan dipercepat dan selesai lebih awal guna mengantisipasi datangnya musim hujan tahun ini.
Pelaksana proyek Kolam Retensi (embung) Sutapa mengatakan jika pembangunan embung tersebut lebih ke pananggulangan banjir. Hal ini mengingat daerah imogiri disaat musim penghujan banyak tempat yang terdampak banjir.
“Pembangunan kolam retensi bertujuan lebih sebagai penahan air (menyimpah air) sementara saat musim penghujan. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya banjir di Kapanewon Imogiri khususnya,” jelas Sutapa pada Kamis (24/9/2020).
Lebih lanjut Sutapa mengatakan jika selain untuk menyimpan air sementara kolam retensi kedepannya juga bisa menjadi obyek wisata baru bagi masyarakat Kapanewon Imogiri.
Sementara itu Alek Subagya dari BBWS Serayu Opak saat ditemui dilapangan menuturkan bahwa pembangunan kolam retensi (embung) diusahakan dipercepat pengerjaanya, karena untuk antisipasi datangnya musim penghujan tahun ini. “Pekerjaan diharapkan selesai sekitar akhir bulan Oktober, karena antisipasi datangnya musim hujan,” tandas Alek.
Alek menjelaskan bahwa pembangunan kolam retensi tersebut untuk penanggulangan banjir atau sebagai penampungan sementara yang dapat menampung air kurang lebih 52 ribu kubik air. “Dengan menampung sebanyak itu air dari Wilayah Kapanewon Imogiri dan sekitarnya diharapkan nanti tidak lagi terjadi banjir, serta kolam tersebut dapat meretas air,” tegas Alek.
Kolam retasan juga bertujuan sebagai peresapan air, hal ini untuk mengantisipasi banjir serta genangan air pada pemukiman penduduk.
(Sumadi/Totok)