5 Update Perang Rusia-Ukraina, Kremlin Klaim Kemenangan

Bagikan

Jakarta, (Metro Indonesia) – Perang Rusia ke Ukraina masih terus terjadi. Sejak dimulai 24 Februari lalu, saat ini pertempuran sudah memasuki hari ke-131.

Berikut perkembangan baru lainnya terkait perang dua negara tetangga tersebut, melansir The Guardian, Senin (4/7/2022).

1. Rusia-Ukraina di Wilayah Luhansk
Rusia mengatakan pihaknya mengendalikan wilayah Luhansk timur Ukraina setelah mengambil alih Lysychansk.

Pasukan Ukraina sendiri telah mundur dari Lysychansk setelah Rusia mengklaim menguasai wilayah Luhansk Timur Ukraina. Menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan pasukan Moskow telah membentuk “kontrol penuh” atas Lysychansk dan beberapa pemukiman di dekatnya.

Komando militer Ukraina mengkonfirmasi pada Minggu (3/7/2022) malam bahwa pasukannya telah dipaksa untuk mundur dari kota, dengan mengatakan akan ada “konsekuensi fatal”. Lysychansk adalah kota terakhir yang dikuasai Ukraina di wilayah Luhansk.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bersumpah untuk mendapatkan kembali Lysychansk dengan bantuan senjata barat jarak jauh.

“Kami akan kembali berkat taktik kami, berkat peningkatan pasokan senjata modern. Ukraina tidak menyerah,” katanya dalam pidato malam.

2. Serangan Rusia di Kota Lain
Kota Sloviansk di Ukraina Timur di wilayah Donetsk dihantam oleh tembakan kuat dari beberapa peluncur roket pada Minggu. Wali Kota Vadim Lyakh mengatakan peristiwa ini menewaskan enam orang dan melukai 20 lainnya.

Di Ibu Kota regional Kramatorsk pasca-2014, sebuah rudal menghancurkan sebuah hotel. Walikota Oleksandr Goncharenko mengatakan tiga roket menghantam kota itu pada hari Minggu dan sejauh ini tidak ada korban yang dilaporkan.

Sementara sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan bangunan tempat tinggal rusak di kota Belgorod, Rusia, dekat perbatasan Ukraina pada Minggu, kata gubernur wilayah itu. Vyacheslav Gladkov mengatakan sedikitnya 11 gedung apartemen dan 39 rumah tinggal pribadi rusak, termasuk lima rumah hancur.

3. Bantuan untuk Ukraina
Terkait bantuan, para pemimpin dari lusinan negara, organisasi internasional, dan sektor swasta akan berkumpul di Swiss untuk menyusun ‘Rencana Marshall’ guna membangun kembali Ukraina yang dilanda perang, Senin (4/6/2022) waktu setempat.

Inggris akan menjadi tuan rumah konferensi pemulihan 2023 untuk membantu Ukraina membangun kembali dari kerusakan yang disebabkan oleh serangan Rusia.

Konferensi Pemulihan Ukraina (URC2022) akan dimulai pada hari Senin di Lugano, Swiss, untuk membahas bagaimana membangun kembali Ukraina, menyatukan delegasi Ukraina dengan perwakilan dari negara lain, organisasi internasional dan masyarakat sipil, kata kantor luar negeri Inggris.

Inggris juga dapat mengikuti contoh Kanada dan menyita aset Rusia di Inggris untuk memberikannya ke Ukraina. Menteri Luar Negeri, Liz Truss, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia mendukung gagasan bahwa pemerintah dapat menyita aset Rusia yang dibekukan di Inggris dan mendistribusikannya kembali kepada para korban perang Rusia di Ukraina.

Sementara itu, Australia akan mengirim lebih dari US$ 100 juta bantuan baru ke Ukraina termasuk peralatan militer, serta sanksi yang merata terhadap 16 pejabat baru Rusia, menyusul perjalanan rahasia perdana menteri Anthony Albanese ke Kyiv.

4. Turki Tahan Kapal Rusia
Di sisi lain, otoritas bea cukai Turki telah menahan sebuah kapal kargo Rusia yang membawa gandum yang diduga dicuri dari Ukraina, kata duta besar Ukraina untuk negara itu.

“Kami memiliki kerja sama penuh. Kapal saat ini berdiri di pintu masuk pelabuhan, telah ditahan oleh otoritas bea cukai Turki,” kata duta besar Vasyl Bodnar di televisi nasional Ukraina.

5. Dukungan untuk Rusia
Alexander Lukashenko, presiden Belarusia dan sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negara bekas Sovietnya sepenuhnya mendukung Rusia, menambahkan bahwa negara itu secara praktis memiliki tentara yang bersatu.

Lukashenko mengatakan telah memberikan dukungannya pada kampanye Putin melawan Ukraina sejak hari pertama pada akhir Februari.

“Kami dikritik karena menjadi satu-satunya negara di dunia yang mendukung Rusia dalam perjuangannya melawan Nazisme… Kami akan tetap bersama dengan persaudaraan Rusia,” kata Lukashenko dalam sebuah video di kantor berita negara BelTA.