Bantul (Metro Indonesia) — Seorang oknum Dukuh sekaligus Calur (calon lurah) di Dusun Tluren Kalurahan Tirtomulyo Kretek Bantul diduga kuat tilep dana BOP TPA Al-Hidayah dusun setempat.
Pengasuh TPA (Taman Pendidikan Al-Quran), MRJ (inisial) dan suaminya WYN memaparkan bahwa Tahun 2021 mendapat bantuan dana BOP dari Kemenag Kabupaten Bantul. Dana BOP tersebut senilai 10 juta untuk kegiatan belajar mengajar TPA. Piagam yang mendapatkan bantuan yaitu TPA AL-Hidayah yang merupakan bantuan covid-19 saat itu.
“Benar, TPA kami mendapat bantuan dana BOP Covid Tahun 2020. Karena memang TPA kami sudah terdaftar resmi di Kemenag, namun kami heran kenapa bisa diambil oleh Dukuh SRJ dengan menggunakan salinan dokumen TPA kami yang ada di pengurus tingkat Kapanewon. Saat itu kami tidak tahu jika dana bantuan sudah cair jika kami tidak diberitahu oleh salah satu teman yayasan,” terang MRJ istri WYN pada (4/8/2022) yang lalu.
Lebih lanjut WYN menuturkan bahwa dengan kejadian tersebut ia melaporkan ke Lurah Tirtomulyo dan Panewu Kretek. Tetapi setelah itu WYN dan istrinya malah diperlakukan kurang menyenangkan oleh oknum Dukuh SRJ.
“Kami sudah mengadu ke lurah dan Panewu, tetapi malah diperlakukan tidak mengenakkan seperti dikucilkan oleh oknum Dukuh tersebut,” keluh WYN.
MRJ sejak kejadian itu merasa trauma dengan perlakuan itu. TPA yang ia kelola hanya dikasih 4 juta rupiah yang seharusnya 6 juta rupiah. WYN dan MRJ sebenarnya tidak iklas bantuan untuk kegiatan TPAnya dipotong dengan tanpa alasan yang jelas, namun ia enggan melapor karena takut mendapat intimidasi dari pihak-pihak yang tidak suka.
Saat ditanya dikantor Kemenag Kabupaten Bantul beberapa waktu yang lalu salah satu staf Sugiyono merasa terkejut jika ditempat lain ada kejadian serupa seperti di Dusun Mulekan Kalurahan Tirtosari. “Sejauh ini belum ada laporan dari warga atau pengelola TPA Al-Hidayah jika ada dugaan penyelewengan dana bantuan covid, jadi kami belum bisa memproses hal tersebut. Jika ada laporan pasti kita mediasi agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” tandas Sugiyono saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.
Dalam waktu yang bersamaan MetroIndonesia.co berusaha menghubungi Dukuh Tluren SRJ lewat pesan whatshapp, namun tidak ada respon sama sekali. Hingga berita ini dinaikkan MetroIndonesia.co masih terus memantau perkembangan dugaan pemotongan dana covid untuk kegiatan TPA tersebut.
(Smd/MI)