Jember (Metro Indonesia) – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 6,2 mengguncang Jember. Gempa ini diikuti 53 kali gempa susulan hingga malam dan sejauh ini hanya menyebabkan sebuah rumah temboknya runtuh.
“Info gempa bumi magnitudo 6,2 pukul 13.07 WIB,” demikian bunyi keterangan BMKG, Selasa (6/12/2022).
Pusat gempa Jember itu berada di koordinat 10.75 Lintang Selatan (LS), 113.42 Bujur Timut (BT). Episentrum gempa tersebut berada 284 km di sebelah Barat Daya Jember dengan hiposentrum di kedalaman 10 km.
Getaran gempa yang terjadi pukul 13.07 WIB itu dirasakan di sejumlah daerah lainnya di Jawa Timur. Gempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Bali dengan skala getaran gempa maksimal III MMI.
Gempa III MMI itu terasa nyata di dalam rumah. Getarannya membuat benda bergoyang seperti ada truk melintas atau berlalu di dekat rumah. Getaran ini sempat membuat warga Jember berlarian ke luar rumah.
Salah satu lokasi yang terdampak yakni di Kelurahan Tegalbesar, Kaliwates. Warga setempat yang merasakan panik berlarian keluar rumah.
“Sekitar 5 detik, cukup kuat. Nggak ada (kerusakan), tapi tetangga sempat keluar di teras saja selama 5 menitan, setelah itu sudah tenang dan masuk rumah lagi,” kata salah satu warga Yakub.
Guncangan gempa Jember itu juga dirasakan warga di Kabupaten maupun Kota Blitar. Meski hanya sekali namun getaran itu cukup terasa dan cukup membuat panik.
“Iya terasa gempanya, sekitar 2-3 detik. Langsung keluar rumah tadi,” kata Nindi, warga Kecamatan Sukorejo Kota Blitar dikutip dari Detik.com.
Tidak hanya di Blitar, getaran gempa Jember juga dirasakan warga Surabaya, terutama di perkantoran yang tinggi. Bahkan di Bantul, Jawa Tengah, dan dirasakan kuat di Denpasar, Bali.
Meski tidak ada korban jiwa, berdasarkan data BPBD Jember, ada sebuah rumah warga yang terdampak gempa. Dinding dapur rumah warga itu sampai ambrol.
Warga yang rumahnya terdampak adalah Didik Wahyudi, warga Dusun Gindosari, Wuluhan. Kerusakan ada di bagian dinding dapur yang ambrol akibat guncangan.
“Dari hasil asesmen kami, akibat dampak gempa yang pertama dengan magnitudo 6,2 mengakibatkan satu rumah warga rusak. Dinding bagian dapur jebol berukuran tinggi 4 meter dan lebar 2 meter saat terjadinya guncangan,” kata Komandan Regu TRC BPBD Jember Holik.
Tim reaksi cepat BPBD Jember, kata Holik, masih bersiaga di Mako BPBD Jember untuk melanjutkan proses asesmen, mengumpulkan informasi tentang kemungkinan wilayah lain yang terdampak.
Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Dr Daryono menyebutkan gempa Jember terjadi akibat patahnya lempeng Australia.
“Gempa selatan Jember Jawa Timur M 6,0 kedalaman 10 km ini merupakan jenis gempa di luar zona subduksi yang populer disebut ‘outer rise earthquake’,” cuit Daryono dalam akun twitternya @DaryonoBMKG.
Ia menambahkan bahwa patahan lempeng Australia tersebut mulai menunjam ke bawah Jawa Timur. Tekukan lempeng ini memicu patahan turun (normal fault).
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates, Malang Mamuri dalam keterangannya mencatat, terjadi gempa susulan usai gempa utama itu mencapai 53 kali dengan kekuatan terbesar magnitudo 5.2.
“Hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 53 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan kekuatan terbesar M 5.2 dan terkecil M 2.9,” kata Mamuri.
(Smd/MI)