Tanpa Penyekatan! Seantero DIY Bebas untuk Mudik Seluruh Warganya

Bagikan

Yogyakarta (MetroIndonesia.co) –
Pemda Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah telah menjalin kesepakatan soal larangan mudik 6-17 Mei 2021. Petugas dari masing-masing provinsi akan melakukan penyekatan di perbatasan.

“Sesuai instruksi dari pemerintah pusat (mudik lokal) hanya kawasan aglomerasi Jogja Raya, itu semua wilayah DIY. Keluar DIY sudah ada masing-masing seperti Magelang masuk Kedu Raya, Klaten masuk Solo Raya. Jadi ya kita tindak lanjuti dengan kesepakatan bersama Jawa Tengah,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji saat dihubungi wartawan Selasa (27/4/2021).

Aji menjelaskan dipastikan ada lampu hijau bagi warga di DIY yang mau mudik di semua wilayah DIY. Dari Kulon Progo ke Gunungkidul, Bantul ke Sleman atau sebaliknya sama sekali tak ada penyekatan.

“Kalau keluar DIY ya di perbatasan akan disuruh putar balik sama Jawa Tengah. Begitu pun dari Jawa Tengah mau masuk DIY ya tidak boleh,” jelasnya seperti dikutip dari Detiknews.

Hal yang sama juga berlaku bagi wisatawan. Bagi wisatawan lokal DIY, semua destinasi terbuka. Namun jika wisatawan dari luar DIY, otomatis mereka tak bisa masuk karena penjagaan dari petugas di perbatasan.

“Orang Gunungkidul mau berwisata ke Kulon Progo tidak masalah. Yang tidak boleh adalah wisatawan yang masuk ke DIY. Pasti akan disuruh putar balik,” tegasnya.

Tapi, larangan ini tak berlaku bagi yang sudah berada di DIY sebelum tanggal 6 Mei 2021. Mereka hanya akan diminta untuk menunjukkan surat keterangan negatif rapid test dan isolasi mandiri. Itu pun petugas di dusun atau desa dari Jaga Warga yang akan memeriksa pemudik sebelum tanggal 6 Mei 2021.

“Yang sudah sampai (pemudik ke DIY) sekarang proses isolasi mandiri dengan pengawasan Jaga Warga,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menjelaskan ada 127 destinasi wisata di DIY yang buka selama libur Lebaran 2021. Destinasi wisata ini telah mendapatkan sertifikasi standar protokol kesehatan.

“Mereka hanya melayani wisatawan dari DIY saja. Karena wisatawan luar DIY kan tidak bisa masuk, ada penyekatan di perbatasan,” jelasnya.