Jakarta, (Metro Indonesia) – Pemerintah baru saja meresmikan kenaikan harga BBM. Nyatanya harga BBM di tanah air yang masih tergolong murah di kawasan Asia Tenggara, lebih mahal dari Malaysia.
Di Asean, Indonesia menempati urutan ketiga. Selain Malaysia, harga BBM di Vietnam pun juga lebih murah.
Global Petrol Price menuliskan rata-rata harga BBM untuk bensin di Malaysia tanggal 22 Agustus 2022 mencapai Rp6.814,37 per liter. Sementara untuk bahan bakar diesel mencapai Rp7.146,78 per liter.
Harga bensin untuk oktan 95 di Malaysia dibanderol Rp 6.814,37 per liter dan menjadi yang termurah di Asean. Harga ini lebih murah dari oktan 90 atau Pertalite yang dijual di Indonesia, yang saat ini harganya naik menjadi Rp 10 ribu per liter.
Harga BBM yang murah tersebut diakibatkan pemerintah Malaysia yang menggelontorkan subsidi. Hal ini juga dilakukan oleh Indonesia, tetapi terdapat perbedaan dari jenis bensin yang diberikan subsidi.
Malaysia memberikan subsidi untuk bensin dengan oktan yang tinggi. Oleh karena itu menyebabkan bensin yang setara dengan Pertamax Turbo seharga dengan harga Pertalite.
Konferensi Pers Kenaikan BBM Subsidi (Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden)Foto: Konferensi Pers Kenaikan BBM Subsidi (Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden)
“Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini subsidi akan alami penyesuaian,” kata Jokowi dalam Konferensi Pers Presiden Jokowi dan Menteri Terkait perihal Pengalihan Subsidi BBM.
Mengutip Lampiran Kepmen ESDM No.62 Tahun 2020, Pertalite menggunakan perhitungan harga jual eceran bensin di bawah RON 95 dan jenis minyak solar CN 48 dihitung dengan formula Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus + Rp1.800 per liter + Margin (10% dari harga dasar).
Mengutip data Refinitiv, harga rata-rata Argus Mogas 92 dengan ketentuan yang diatur di Kepmen ESDM No.62 Tahun 2020 sebesar US$141.77 per barel dengan periode 24 Mei hingga 25 Juni. Rata-rata kurs dengan perioe yang sama yakni Rp 14.646 per US$. Maka harga dasar bensin Pertalite sebesar Rp 16.165 per liter pada Juli 2022. Harga tersebut belum termasuk PPn sebesar 11% dan PBBKB 5%. Sehingga harga bisa naik lebih tinggi lagi.
Namun, jika melihat tren harga minyak dunia dan Argus Mogas 92 harga keekonomian bensin berpotensi turun pada Agustus ini. Puncaknya sudah terlewati pada Juni.
Menurut perhitungan Tim Riset CNBC Indonesia, berdasarkan ketentuan yang diatur di Kepmen ESDM No.62 Tahun 2020, harga dasarnya Rp14.353 per liter diluar PPn sebesar 11% dan PBBKB 5%.
Meskipun begitu, maslah mengenai harga bensin di Indonesia tercampur dengan kuota yang sudah menipis. Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan bahwa BBM jenis Pertalite kemungkinan akan habis lebih cepat atau pada September ini, hal itu jika tanpa ada penambahan kuota dan pembatasan.
“Kemungkinan September sudah akan habis kalau tidak ada pembatasan,” ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/8/2022).
Harga BBM di SPBU Pertamina
Pertalite Rp 10.000/liter
Solar Subsidi Rp 6.800/liter
Pertamax Rp 14.500/liter.
(SMd/MI)