Misterius! Jembatan Besar Membelah Jogja, Tak Pernah Dilewati Kendaraan Selama 25 Tahun

Bagikan

JOGJA (Metro Indonesia) — Sebuah jembatan membelah Sungai Gajah Wong yang berada di perbatasan Kota Jogja dengan Bantul masih kokoh hingga 2022 ini. Jembatan yang sudah lengkap ini tak pernah dilewati kendaraan bermotor meski dibangun sejak 25 tahun silam.

Jembatan ini terletak di dua wilayah. Sebelah barat jembatan adalah Desa Muja Muju, Umbulharjo, Kota Jogja, sedangkan di sisi timur masuk wilayah Sorowajan, Baru, Pedukuhan Sorowajan, Banguntapan, Bantul. Berdasarkan pantauan Harianjogja.com, Selasa (22/2/2022) jembatan ini memiliki panjang sekitar 30 meter dengan lebar sekitar 8 meter. Seperti jembatan lainnya, jembatan misterius ini dilengkapi dengan langkan atau pagar pembatas kiri dan kanan. Namun, jembatan belum diaspal dan sekadar dibeton.

Jembatan ini tidak pernah dilewati pengendara motor. Warga sekitar memanfaatkannya sebagai tempat jemuran dan tempat nongkrong. Ujung barat dimanfaatkan untuk pembuangan sampah. Hanya sekitar 3 meter di antaranya tertera prasasti dengan tulisan Jembatan Gajah Wong II dibangun pada 1996/1997 silam. Jika dihitung pembangunannya pada 1997, maka usianya sudah 25 tahun.

Jembatan ini bisa dibilang sebagai salah satu proyek mangkrak era Orde Baru karena tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Di ujung timur sudah berdiri perumahan yang masuk di wilayah Sorowajan Baru, Banguntapan, Bantul. Kemudian di sisi barat berbatasan dengan Kampung Ledok Timoho, Umbulharjo, Kota Jogja, yang juga banyak rumah penduduk.

Untuk mengakses jembatan ini bisa dilakukan melalui dua arah. Pertama dari arah timur atau wilayah RT 20 Sorowajan Baru. Jembatan ini bisa dilihat dari titik tersebut dari selatan. Kedua, dari ujung utara Kompleks Perumahan APMD, ada gang sempit masuk hanya cukup kendaraan roda dua.

Jembatan ini cukup misterius, konon rencananya dijadikan sebagai jalur alternatif dari sisi tengah Jogja, tepatnya dari Jalan Melati Wetan (Simpang Empat APMD) ke timur. Kemudian dari jembatan tersebut ke timur lurus bisa mengarah langsung ke Bandara Adisutjipto. Tidak ada data khusus yang memahami seluk beluk jembatan kokoh tak bermakna ini.